Halaman

3 CHAPTER 1

 



3

By Irsyad Syarif Rijal

CHAPTER 1

~~**Monster and Little Sister**~~

“Monaaaaaa…! Monaaaa!!banguuun Kauuu moon!!!” Teriakan monster yang selalu menggangguku dipagi hari yup.. dia adalah monster tersayangku “arGGGGhhhh Kak Liaa! Adek sudah bangun ga perlu berkali-kali teriaknnya!” balasku dengan keras pula.”kak Lia dan Mona ayo segera sarapan” Sahut Mamah.aku yang mendengar spontan beranjak dari kasur dan begegas ke meja makan.” Anjir kau Mona bau kau! Mandilah dulu baru makan!” kesal kak Lia padaku “Ah kak Lia! Dedek kan laper banget.nanti kalau belum ada energi bagaimana mau mandi.nanti kalau kenapa-kenapa gimana hayooo!” balasku dengan nada manja bercampur kesal.”Eeeh! kau Mon bagai mayat hidup langsung nyambar mangsa.. bangke .. dah cepat makan lalu mandi dan bergegas dah mau telat nih!” sahut kak Lia dengan nada kesal.

“Sudah-sudah pada ribut saja kalian tiap pagi.Papa mau berangkat dulu.nanti kak Lia kamu antar adikmu ya” kata Ayah pada kami.lalu akupun segera menghabiskan santapanku.~sluurrrpppsss~ lalu kubergegas mandi.”Miiiii kak Lia sudah berangkat ya?!” tanyaku dengan nada kaget.”Iya kakakmu pergi pas adik kekamar mandi.kamu Mami antar saja ke sekolah” jawab Mamahku dengan lembut sembari tersenyum.

“Belajar yang rajin dan jangan lupa berdo’a ya Mona” kata Mamahku dengan senyum sesampainya mengantarku kesekolah.”iya Mi” balasku dengan senyum.ya aku dan kakakku memang terpaut 13 Tahun.saat ini kakakku menempuh skripsi akhir.sedangkan aku masih SMP kelas 2.”oi bro kok muka lu ngeselin banget hari ini?” sahut Roni teman sekelasku”Heh! Mona itu cewe kok dipanggil bro..anjay kau Ron!”balas Mei dengan nada keras.Mei adalah teman sekelasku yang selalu menemaniku”Eh santai aja lagi Mei nggak usah ngegas gitu! Emang salah ?,kan Cuma nyapa akrab aja”balas Roni dengan wajah kesal.yup wajar aja teman ataupun kelas lain menyapaku dengan kata “Bro!” karena memang penampilan dan caraku seperti anak cowok pada umumnya yang tidak ada feminimnya sedikitpun.

~~ting tong~~ tanda masuk kelas berbunyi aku dan teman-teman segera masuk kekelas”Eh Mon.kok dari tadi kamu cemberut terus?ada apa sih?”Tanya Mei dengan heran.”Ga ada apa-apa kok Mei,Cuma aku hari ini kesal aja sama Kak Lia.main pergi tanpa bilang ke aku.huh tiap pagi berantem mulu”jawabku dengan cemberut bercampur kesal.”oh gitu.mungkin kakakmu lagi banyak pikiran buat tugas akhirnya kan.jadi ya wajar kek gitu.ntar juga baikkan lagi”kata Mei sambil memegang pundakku.”hooh”balasku sambil menganggukan kepala.”Eh Mei sini deketin kupingmu.ada yang mau aku bisikkan”kataku sambil tersenyum.”paan?” Tanya Mei sambil mendekat.”Kamu suka sama Roni kan?” bisikku sambil tersenyum.”Eh bocil sok tau kau Mon!”kaget Mei sambil mencubit pipiku.”Anjir sakit..kamu bilang aku bocil.kamu sendiri juga bocil.masih bocil cinta-cintaan”balasku sambil menjewer kuping Mei.

“Hei Mona dan Mei tolong fokus ke pelajaran!” tegur Pak Iwan selaku guru.kamipun kembali fokus sambil saling memandangi dengan tatapan kesal.”Eh! Mei aku sih nggak ngurus soal kamu suka atau nggaknya ama tuh bocah.dan lagian aku ga suka cinta-cintaan”kataku dengan nada bisik.”sambil melotot sinis Mei pun membalas”Emang darimana kamu bisa ambil kesimpulan kek gitu?”.”Lah daritadi kamu merhatiin tuh bocah.dikit-dikit kamu ngelirikin.ya jadi aku beranggapan kamu ada rasa suka ama tuh bocah.udah ah itu bukan urusanku juga kok.Cuma dugaanku saja.ya maaf kalau aku salah”.


CHAPTER 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar